September 2021


Palangka Raya, santamaria.ID -
 Menjelang pelaksanaan kegiatan Vaksinasi Serentak Pasantren dan Rumah Ibadah yang digelar Institusi Polri dan Staf Ahli Presiden, pada hari Senin 6 September 2021, suasana Kompleks Gereja Katedral Santa Maria Palangka Raya tampak semarak.

Kegiatan Vaksinasi Massal Dosis I yang digagas Tim Relawan Katedral di Gereja Katedral kali ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Umat Katolik, mendukung Program Pemerintah guna menekan penyebaran Covid 19 yang hingga saat ini masih belum berakhir, terutama di wilayah Kota Palangka Raya.

Gedung Serba Guna Tjilik Riwut

Vaksinasi Serentak Pasantren dan Rumah Ibadah merupakan gerakan Vaksinasi Massal yang dilaksanakan secara serentak di beberapa daerah di Indonesia. Dan Gereja Katolik menjadi salah satu tempat yang ditunjuk oleh Polri dan Staf Ahli Presiden Aminuddin Ma’ruf.

Ketua Relawan Katedral, Julius Situngkir mengungkapkan bahwa Gereja Katedral mendapatkan kuota vaksin sebanyak 500 dosis dan hingga batas waktu pendaftaran secara online dan offline beberapa waktu lalu, peserta yang mendaftar sebanyak 524 orang.

“Satu hal yang membanggakan menurut Julius Situngkir adalah, kegiatan vaksinasi massal yang pertama kali diselenggarakan di lingkungan gereja Katolik di Provinsi Kalimantan Tengah ini akan dipantau secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, secara virtual.

Wakapolda Kalteng Tinjau Lokasi Vaksin

Dijadwalkan, Presiden Joko Widodo akan melakukan video conference dengan Kapolda, Pemerintah Provinsi Kalteng, Pemuka Agama, dan Uskup Palangka Raya Mgr. Sutrisnaatmaka didampingi Pastor Paroki RD Patrisius Alutampu, langsung dari Aula GSG Tjilik Riwut, komplek Gereja Katedral, tempat berlangsungnya kegiatan vaksinasi, pada hari Selasa 7 September 2021. Guna mendukung kegiatan ini, Aparat Polda Kalimantan Tengah dan Jajaran Polresta Palangka Raya, diterjunkan ke lokasi kegiatan, guna memantapkan pelaksanaan Vaksinasi dan Video Conferrence Presiden RI tersebut agar berlangsung tertib dan aman.***red


Palangka Raya, Santamaria.ID - 
Sebagai wujud kepedulian sosial berkaitan dengan bencana kemanusiaan serta mendukung program pemerintah, menuntaskan Pandemi Covid 19 yang hampir 2 (dua) tahun ini masih marak melanda tanah air, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersinergi dengan Staf Khusus Presiden RI Amiruddin Ma’ruf menggandeng sejumlah Lembaga keagamaan di Kota Palangka Raya melaksanakan kegiatan Vaksinasi Massal Dosis Satu. 


Dalam waktu dekat, Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya,  mendapat kepercayaan sebagai tempat pelaksanaan Vaksinasi Massal Dosis I khusus bagi kalangan umat atau warga yang berusia 18 tahun ke atas, bersamaan dengan sejumlah Tempat Ibadah dan Pondok Pasantren di daerah ini.

Pelaksanaan Vaksinasi Massal di lingkungan Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya yang digagas oleh Relawan Katedral dijadwalkan pada tanggal 6 September  2021 di Aula GSG Gereja Katedral Santa Maria. 

“Sebagimana kuota yang disiapkan Penyelenggara, sampai saat ini kami sudah mendata sebanyak 520 calon peserta vaksinasi yang mendaftar secara online dan secara offline yakni mendaftar secara langsung di Posko Relawan Katedral. Peserta vaksinasi ini tidak semuanya Umat Katolik, namun terbuka juga bagi kalangan umum, “ ungkap Julius Inggrid Situngkir, Koordinator Relawan Sabtu (4/9/2021) pagi di sela-sela Kunjungan Tim Penyelenggara Polri yang diwakili Aparat Polresta Palangka Raya.

Dalam Kegiatan Vaksinasi Massal ini lanjut Bang Ucok, akan dilakukan Teleconference antara  Kapolda Kalteng, Uskup Palangka Raya, dan Pastor Paroki, dengan Presiden Joko Widodo, yang ditayangkan secara live dari Aula GSG. 

Guna melihat kesiapan Pelaksana lapangan, Aparat Polresta Palangka Raya hari ini melakukan pengecekan sekaligus monitoring terhadap kesiapan Relawan Katedral Santa Maria, yang menggelar kegiatan Vaksinasi Massal Dosis I secara Nasional,  dengan tajuk “ Vaksinasi Serentak Pasantren dan Rumah Ibadah Sinergi Polri & Staf Khusus Presiden RI.*** red


Palangka Raya, SantaMaria.ID -
 Pelaksanaan kegiatan peribadatan di masa PPKM menjadi bahan diskusi dalam Rapat Koordinasi Dewan Pengurus Harian Dewan Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya (01/09/2021). Pada pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna Tjilik Riwut itu, disepakati bahwa pelaksanaan misa bersama umat harus sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama No. 23 Tahun 2021. Rapat diarahkan oleh Sekretaris Dewan Paroki, Fidelis Harefa yang dipimpin oleh Pastor Paroki, RD Patrisius Alu Tampu dan Ketua I DPP Julius Situngkir.

“Kita harus tetap disiplin dalam mengikuti aturan. Bila pemerintah menganjurkan untuk melaksanakan kegiatan ibadat dengan pembatasan, kita harus taati itu. Semua itu diatur demi kebaikan bersama”, tegas Pastor Patris saat membuka pertemuan.

Senada dengan itu, Julius Situngkir juga menyampaikan bahwa karena ada pembatasan maksimal 50 orang dalam melaksanakan ibadat, umat katedral yang terdiri dari 16 lingkungan harus dibagi jadwal peribadatan sehingga paling tidak terakomodir perwakilan secara bergantian.

“Kalau tiap lingkungan hanya mendapat jatah 12 orang untuk ikut beribadat, kita harus taati itu. Ketua Lingkungan kita beri kewenangan untuk mengatur umat di lingkungan masing-masing sehingga merata bergiliran ikut misa tatap muka di masa PPKM ini, jelas Julius.

Demi suksesnya pembatasan ini, pada pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, Fidelis Harefa menawarkan untuk memberlakukan lagi penggunaan kartu pengenal peserta ibadat untuk memudahkan petugas tata tertib dalam menjalankan tugas.

“Tiap lingkungan akan diberi 12 kartu tanda pengenal peserta ibadat. Umat yang mengikuti ibadat pada jadwal yang ditentukan harus menunjukkan kartu pengenal sehingga dipastikan bahwa umat yang hadir saat ibadat tidak lebih dari 50 orang”, tegas Fidelis.

“Walaupun aturan yang ada sedikit membingungkan, 25% dari kapasitas gedung Katedral seharusnya sekitar 340 orang. Tapi karena ada pembatasan maksimal 50 orang, kita ikuti saja pembatasan yang diatur secara terang tanpa multitafsir. Toh semua ini demi kebaikan bersama”, lanjut Fidelis saat menjelaskan alasan pembatasan jumlah umat.

Perayaan Ekaristi secara tatap muka selama PPKM diperuntukan khusus bagi umat katolik di Paroki Katedral St. Maria Palangka Raya, tidak dibuka untuk umum. Diharapkan, umat semakin disiplin dan senantiasa memperhatikan prokes selama kegiatan-kegiatan peribadatan berlangsung. **Red.


Kandui, SantaMaria.ID -
 Di samping bangunan Gereja Katolik Santo Petrus Kanisius, Kandui, Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara, terdapat hamparan kolam ikan berukuran lebar 10 meter Dan panjang sekitar 50 meter,  persisnya di samping bangunan Gereja hingga ke bagian belakang bangunan.

Di dalam kolam itu, terdapat ratusan bahkan hingga ribuan ekor ikan, yang terdiri dari jenis ikan nila dan patin, yang sejak lama dibudidayakan oleh Pastor Paroki setempat bersama Bruder dan Umat yang menghuni Pastoran Kandui. Selain itu, di kolam milik Paroki Kandui ini terdapat pula ikan lokal seperti papuyu ( betok), gabus ( haruan), ikan lele dan berbagai jenis ikan rawa daerah setempat

“Kolam ini merupakan tempat kami membudidayakan ikan-ikan air tawar, dengan pola tata air yang dapat diatur, mengalir secara alami dari sungai dan rawa-rawa di sekitar bangunan Gereja Santo Petrus Kanisius ini. Budidaya ikan di kolam ini sudah sejak beberapa tahun lalu kami lakukan, “ imbuh Pastor Josef Jehara SMM yang menjabat sebagai Pastor Paroki Santo Petrus Kanisius.


Kepada Pastor Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya, RD Patrisius Alutampu, didampingi Pengurus DPP Katedral di sela- sela kunjungan ke Paroki ini beberapa waktu lalu, Romo Josef, Pimpinan Umat’ Katolik di Kandui ini didamping Pastor rekan Petrus Sola Dopo SMM, menuturkan potensi ternak ikan di daerah ini cukup tinggi, apalagi banyak lahan dan pekarangan yang cukup luas belum optimal dimanfaatkan sebagai lahan usaha seperti Halaman Paroki Santo Petrus Kanisius ini. Sementara masyarakat di Kecamatan Gunung Timang tergolong gemar makan ikan. Sehingga muncul ide untuk membudidayakan ikan jenis patin, nila, lele dan lainnya guna memenuhi kebutuhan pangan terutama bagi Umat Katolik di Kecamatan ini yang saat ini lebih dari 400 KK,”

Pastor Josef menjelaskan bahwa pemanfaatan lahan pekarangan gereja untuk kolam ternak ikan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat terutama Umat Paroki agar lebih giat memanfaatkan pekarangan. Apalagi di situasi yang cukup sulit secara ekonomi saat ini teriring Pandemi Covid 19, umat mesti sadar bahwa ketersediaan bahan pangan khususnya ikan budidaya dapat menjadi solusi mengatasi rawan pangan.”

Selain itu, kolam ikan ini juga tutur Pastor Josef, dapat dimanfaatkan Umat Paroki Kandui, atau masyarakat sekitar Gereja sebagai tempat rekreasi memancing bagi mereka yang hobi memancing ikan. Tentunya kegiatan memancing di kolam milik Paroki ini, saat ini masih tergolong gratis,  namun ke depannya, guna mendukung operasional kolam, terutama untuk pengadaan pakan ikan, yah tentunya Umat atau Warga yang memancing di sini diminta kesadaran untuk mendonasikan uangnya sebagai bentuk amal. “ Mancing sepuasnya boleh-boleh saja di kolam ini, namun saya melarang keras jika ada oknum Warga yang menyetrum ikan di tempat ini, Tutup Pastor Josef. ***Red

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget