Perkawinan di Kana

7 Januari 2017: Raimundus dari Penyafori, Lindalva

Bacaan I: 1Yoh. 5:14-21;
Mazmur Tanggapan: Mzm. 149:1-2,3-4,5,6a,9b;
Injil: Yoh. 2:1-11.
Bacaan Offisi: Yes 61:1-11


Injil hari ini mengajarkan kita beberapa hal dalam hidup. Perkawinan di Kana memberikan kita beberapa hal yang patut kita renungkan bersama. Pada peristiwa ini, terjadi mukzijat dimana air berubah menjadi anggur. Perubahan air menjadi anggur terjadi karena setiap orang yang terlibat di sana mengikuti apa perintah Yesus. Maria sebagai pengantara kepada Yesus, membantu para pelayan dan tuan yang punya pesta. Para pelayan melaksanakan apa yang diperintahkan Yesus tanpa banyak bertanya.

Mukzijat selalu terjadi dalam hidup kita selama kita bersedia melaksanakan perintah Yesus dan meyakini bahwa yang kita laksanakan diberkati. Kita akan mengalami pembebasan bila kita percaya pada Yesus. Pembebasan dari rasa malu seperti yang dialami oleh pemilik pesta yang hampir kehabisan anggur. Kehadiran Yesus di sana menjadi berkat untuk pemilik pesta, para pelayan dan semua orang yang mengikuti perjamuan.

Refleksi

Banyak peristiwa serupa terjadi dalam hidup ini, meski dalam bentuk yang berbeda. Setiap kita bisa berada dalam posisi mana saja, apakah sebagai pelayan yang mentaati perintah Yesus untuk menuang air ke tempayan yang ada di situ, ataukah sebagai mempelai yang menerima mujizat tanpa pernah disangka-sangka.

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget