Pelayanan yang Memadai

Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu, mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian,... (Lk 10:2)

Almarhum Mgr. Leo Soekoto pernah mengatakan bahwa idealnya dalam satu paroki umat berjumlah tidak lebih dari 5.000 orang. Dan satu paroki idealnya dilayani oleh dua orang imam. Karena hanya dengan ratio jumlah umat dan imam seperti itu dapat memperoleh pelayanan yang memadai. Pelayanan yang memadai adalah kata lain dari pelayanan yang adil. Dalam kenyataan di banyak Keuskupan di tanah air kita, khususnya di Keuskupan Palangka Raya terdapat kepincangan atau ketidakseimbangan di antara jumlah umat dan jumlah imam. Tidak hanya itu, ada kepincangan di antara luasnya wilayah dan jumlah imam. Wilayah pelayanan seluas satu kabupaten, tetapi imamnya hanya seorang. Kepincangan itu menyebabkan banyak umat menjadi domba seperti terlantar tanpa gembala. Banyak umat yang tidak tersapa oleh pelayanan Bunda Gereja atau kurang mendapatkan perhatian dari Gereja sebagai seorang ibu terhadap anaknya. Banyak umat yang tidak mendapatkan pelayanan dan sebetulnya menjadi haknya entah itu pelayanan sakramental, perhatian yang meneguhkan, atau kunjungan yang menguatkan. Mungkin terlalu berlebihan kalau dikatakan ada suatu ketidakadilan dalam pelayanan Gereja.

Agar tercipta pelayanan pastoral yang memadai untuk umat, Yesus dalam Injilnya mengajak kita untuk melihat kenyataan yang ada dalam Gereja kita dan berdoa memohon kepada Tuhan yang empunya tuaian, agar mengirim pekerja-pekerja ke kebun anggurnya. Sebagai gembala, Yesus sangat prihatin akan nasib umat-Nya. Namun, Yesus juga tidak mau memaksa orang untuk bekerja di kebun anggur-Nya. Karena itu, Yesus mengajak kita untuk berdoa agar orang mau dengan sukarela membaktikan hidupnya sebagai pekerja kebun anggur Tuhan. Tentu saja, pekerja yang dimaksudkan Yesus, pertama adalah imam, suster dan bruder. Kita berdoa agar anak-anak kita mau mendengarkan suara panggilan Tuhan. Namun, terasa tidak adil kalau orang tua berdoa agar anak orang lain dipanggil Tuhan untuk bekerja di kebun anggur-Nya, tapi jangan anaknya sendiri.

Kedua, pekerja di kebun anggur Tuhan yang dikehendaki Yesus adalah rasul-rasul awam yang aktif. Maka kita harus berdoa agar semakin banyak awam yang mendengarkan suara panggilan Tuhan dan melibatkan diri dalam pelayanan Gereja. Di sini dapat timbul ketidakadilan kalau kita hanya ingin orang lain yang melayani, tapi kita sendiri tidak mau melayani dan hanya ingin dilayani. Gereja membutuhkan awam-awam yang aktif melayani entah sebagai pengurus Dewan Paroki, Seksi-seksi dalam DP dan Ketua-ketua Lingkungan atau melayani lewat kelompok-kelompok kategorial yang ada di dalam paroki. Awam yang aktif dalam kerasulan Gereja dapat memberikan sapaan kasih dari Gereja bagi mereka yang sangat membutuhkan. Dengan demikian umat memperoleh pelayanan dan mendapatkan apa yang menjadi haknya dari bunda Gereja.

Sebagai pertanyaan untuk renungan : apakah saya merasa prihatin terhadap sesama saya? Atau seperti Kain yang tidak peduli dengan nasib sesam? Apakah saya siap menjawab panggilan Tuhan untuk mengabdikan sedikit waktu saya untuk Tuhan dan sesama?**P. Alex Dato'L, SVD


Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget