Setelah Paus Fransiskus I memegang jabatan Kepausan, teladan-teladan kepemimpinan baru dimaklumkan. Pesan-pesan dan kecaman-kecaman yang disampaikan menjadi kerikil tajam dan sangat mengusik kebiasaan buruk yang selama ini terjadi. Salah satu pesan Bapa Suci yang akhir-akhir ini menginspirasi banyak umat, termasuk para gembala atau kaum hirarki adalah pesan untuk hidup sederhana.
Hidup sederhana menurut Bapa Suci adalah hidup seturut Injil. Pemborosan adalah tindakan menyia-nyiakan rahmat Tuhan yang telah kita terima. Membuang-buang makanan dan gaya hidup konsumerisme tidak luput dari perhatian Bapa Suci. Bahkan beberapa bulan lalu, Bapa Suci mengingatkan agar para gembala tidak menuntut mobil mewah dalam melaksanakan tugas pelayanan.
Pesan Bapa Suci di atas membawa kita pada sebuah permenungan tentang bagaimana praktek hidup kita sebagai umat beriman yang saat ini jauh dari semangat kesederhanaan. Gaya hidup mewah telah merasuki kehidupan kita, tak terbatas kalangan. Tuntuntan akan kebutuhan ini dan itu, kadang tidak berdasarkan pertimbangan perlu, sangat perlu, atau amat sangat perlu. Ada sebuah kecenderungan untuk menikmati perkembangan teknologi ini tanpa batas.
Kadang, di kota besar, di mana pelayanan sudah dapat dilaksanakan dengan mudah karena transportasi sudah sangat lancar disediakan mobil-mobil yang bagus, mahal yang tidak kalah model. Sementara, di beberapa daerah, yang medan pastoralnya sangat sulit dan berat, tersedia mobil-mobil sederhana yang hampir tak dapat digunakan untuk mengarungi medan-medan berat. Demikian halnya dengan sepeda motor. Kenyataan ini dapat kita saksikan diberbagai daerah pastoral di Indonesia. Pengadaan-pengadaan sarana transportasi yang tidak berimbang.
Adalah sangat tepat bila Bapa Suci mengecam gaya hidup konsumerisme di kalangan gereja. Kenyataan seperti di atas tidak hanya terjadi di Indonesia. Hampir di seluruh dunia, dalam Gereja terjadi kehilangan prioritas berhubungan dengan pembiayaan-pembiayaan. Sederhana, bukan berarti melarat. Juga tidak berarti sembrono. Nilai prioritas harus menjadi keutamaan. Bapa Suci tidak mengecam mobil mahal dan kuat bila itu digunakan untuk kebutuhan pastoral yang diperuntukan dalam pelayanan yang medan pastoralnya berat. Akan tetapi, Bapa Suci akan kecewa bila mobil mahal, mewah diperuntukan tidak sesuai dengan fungsinya dan bertentangan dengan semangat kesederhanaan.
Demikian juga untuk sarana dan fasilitas yang lain. Pilihan berkualitas tidak menjadi masalah. Tetapi perlu diingat kriteria-kriteria tingkat kebutuhan sehingga tidak terkesan pemborosan yang sia-sia. Kita akan menghasilkan banyak buah dengan polah hidup sederhana. Kita bisa menyalurkan banyak bantuan bagi yang membutuhkan, kita dapat mengembangkan banyak hal yang mendukung karya pastoral dan lain sebagainya. Dengan gaya hidup mewah, kita akan lebih terarah pada pemborosan. Jalan tak berujung dan ide buntu adalah menjadi teman setia bila pola hidup ini tidak dirombak. Rencana-rencana jangka panjang, yang seharusnya dibenahi dari sekarang akan menjadi impian semu yang tidak pernah tercapai. Semoga pesan-pesan Bapa Suci baru-baru ini membawa perubahan dalam pola hidup kita sebagai orang beriman. Berikut ini adalah berita-berita menarik tentang pesan-pesan Bapa Suci berhubungan dengan Hidup Sederhana. **Fidelis Harefa
1. Paus Fransiskus Menginspirasi Seorang Imam Menjual Marcedesnya
2. Pedoman Hidup Bagi Para Imam, terinspirasi dari Pesan Bapa Suci
3. Paus Prihatin Konsumerisme di Kalangan Gereja
Posting Komentar