Maret 2019

Memahami Teknologi demi Keutuhan Ciptaan merupakan Sub-Tema dalam Pertemuan Pendalaman APP 2019 dengan Tema Umum untuk Keuskupan Palangka Raya adalah Teknologi dan Pengaruhnya bagi Keutuhan Ciptaan. Dari topik umum, rupa-rupanya Pertemuan Pertama adalah merupakan Pengantar untuk pertemuan berikutnya.

Di Lingkungan St. Sisilia, Paroki Katedral St. Maria Palangka Raya, Pendalaman APP Pertemuan I difasilitasi oleh Fidelis Harefa. Dalam pendalaman materi, beliau mengawali perkenalan terhadap teknologi dengan mengajukan dua pertanyaan berikut:

  • Apakah kita sudah menggunakan teknologi?
  • Apa saja yang telah diubah oleh teknologi dalam hidup kita?
Respon dari umat sangat baik. Mereka berbagi tentang perubahan yang mereka alami atas keberadaan teknologi. Ada yang menyampaikan dampak positif dari teknologi, ada pula yang menyampaikan dampak negatifnya. Pendalaman APP I ini lebih menggunakan dampak negatif sebagai cara masuk ke pemahaman terhadap teknologi.

Fidelis mengatakan: "yang positif itu sudah menjadi hak anda, milik anda, dan tingkatkanlah. Yang negatif ini harus kita hindari dengan cara mengenal teknologi yang kita gunakan. Teknologi yang kita gunakan ini merupakan hasil dari pengetahuan orang lain. Karenanya ada keharusan untuk memahaminya".

Beberapa contoh yang disajikan pada bahan presentasi dengan power point sangat membantu umat memahami maksud dari pertemuan pertama. Dalam materi tersebut ditampilkan betapa menderitanya orang yang menggunakan teknologi, tapi tidak memahami kegunaannya. Contoh: Listrik diciptkan untuk menciptkana daya yang menggerakkan mesin, menyalakan lampu, membuat alat pemanas. Listrik tidak pernah ditujukan untuk membunuh ikan dengan setrum karena sangat mengganggu kelangsungan habitat makhluk air. Tapi karena ketidaktahuan terhadap etika penggunaan teknologi listrik tersebut, banyak orang menyalahgunakan daya listrik.

Contoh di atas adalah salah satu dari sekian contoh. Fidelis menegaskan bahwa Pendalaman APP tahun ini bermuara pada perubahan. Mengubah suatu keadaan dimana teknologi harus mampu dimanfaatkan untuk mensejahterakan hidup, bukan untuk menyengsarakan. Pada kesimpulan pertemuan, istilah latin kuno digunakan sebagai panduan permenungan. Nemo dat quod non habet. Tidak seorang pun mampu memberikan apa yang tidak dimilikinya. 

Mewartakan perubahan mengharuskan kita memiliki perubahan itu sendiri. Mengubah keadaan dengan memaksimalkan teknologi mengharuskan kita untuk mengetahui teknologi. Adalah sebuah kemustahilan bila kita berteriak untuk mengubah segala sesuatu dampak dari teknologi, sementara kita masuk kategori gagap teknologi. 

Orang kuat, orang kaya, orang sukses di zaman sekarang ini adalah mereka yang memahami teknologi. Karenanya, mari membuka diri untuk mengenal teknologi yang kita gunakan secara lebih detil agar jangan membawa malapetaka untuk kita. Jangan sampai kita menjadi orang yang mengutuk teknologi karena ketidaktahuan kita.

Dalam artikel yang telah kami publikasikan di Media ini, kami telah menjelaskan tema APP 2017-2019. Pada artikel ini, kami akan menjabarkan sedikit tentang Tema APP 2019 setelah disesuaikan dengan konteks Keuskupan Palangka Raya oleh Komisi Kateketik. Tema APP Nasional 2019 adalah "Literasi Teknologi dan Keutuhan Ciptaan". Tema ini disesuaikan dengan konteks Keuskupan Palangka Raya menjadi "Teknologi dan Pengaruhnya Bagi Keutuhan Ciptaan".

Agar tema ini dapat didalami oleh umat secara mendalam, tema ini dibagi dalam 5 (lima) sub-tema yang akan didalami dalam lima pertemuan sebagai berikut:

  • Pertemuan I: Memahami Teknologi demi Keutuhan Ciptaan
  • Pertemuan II: Manfaat Teknologi bagi Kehidupan Manusia
  • Pertemuan III: Penyalahgunaan Teknologi dalam Kehidupan Manusia
  • Pertemuan IV: Sikap Tobat dalam Menggunakan Teknologi
  • Pertemuan V: Gerakan Sadar Berteknologi demi Kebaikan Bersama.


Kemajuan Teknologi tak bisa dibendung. Demikianlah gagasan banyak orang melihat perkembangan teknologi yang makin pesat. Barangsiapa yang tidak bersahabat dengan teknologi, akan ketinggalan dalam melakoni kehidupan yang serba canggih. Karenanya, ada keharusan untuk bersahabat dengan teknologi.

Di sisi lain, teknologi memiliki dampak yang luar biasa. Dampak positifnya sangat banyak dan turut serta juga dampak negatifnya. Penggunaan teknologi yang tidak pada tempatnya akan berakibat fatal bagi kehidupan. Salah satunya adalah ancaman terhadap keutuhan ciptaan. Dulu, pada era tradisional, penebangan hutan satu hektar dapat dilakukan selama berbulan-bulan bahkan menahun. Sekarang, di era teknologi canggih, penebangan hutan ribuan hektar dapat dilakukan dalam hitungan hari saja.

Pada era tradisional dulu, berita atau pesan dari sumber berita kepada penerima berita bisa tersampaikan dalam waktu yang relatif lama, mingguan atau bulanan. Di era teknologi, berita atau pesan dapat tersampaikan dalam hitungan detik saja. Era teknologi menciptakan sebuah dunia tanpa sekat dan jarak. Dampak-dampak positif tersebut dapat membangun kehidupan manusia lebih cepat. Namun, dampak negatif dari teknologi pun sangat luar biasa. Teknologi dapat menyulut perang dalam hitungan detik. Teknologi dapat mendukung pengrusakan dalam hitungan detik. Teknologi dapat memodifikasi kejahatan di dunia nyata menjadi kejahatan di dunia maya. Sekarang, tindakan kriminal banyak berpindah tempat, dari dunia nyata ke dunia maya yang dikenal dengan kejahatan siber.

Melalui tema APP 2019, umat Katolik diajak untuk memahami teknologi, mengenal teknologi, memahami cara kerjanya dan mengerti etika dalam menggunakannya. Inilah yang menjadi tujuan dari Pendalaman APP 2019. Untuk lebih jelasnya, sub-tema yang telah dibagi seperti di atas akan didalami dan dituliskan secara terpisah. Semoga bermanfaat bagi pembaca sehingga menjadi dewasa dalam menggunakan teknologi. Kedewasaan dalam menggunakan teknologi akan sangat berpengaruh dalam menjaga KEUTUHAN CIPTAAN.


Pemimpin yang baik lahir dari pemilih yang cerdas. Pemilih yang cerdas adalah mereka yang dengan bebas menggunakan hak pilihnya, tanpa paksaan dan tekanan, menentukan pemimpin yang bisa mengemban tugas mengayomi kepentingan umum. Untuk menjadi pemilih cerdas, perlu sekali mengetahui banyak hal tentang bagaimana memilih.

Pada acara NGOPI BARENG OMK (2/3/2019) Palangka Raya di Gedung Serba Guna Tjilik Riwut, Yosef Dudi (Relawan KPU) mengisi salah satu mata acara dengan mensosialisasikan tatacara memilih pada Pemilu Serentak 17 April 2019 yang akan datang. Dalam materinya beliau mengatakan bahwa bila mencoblos kertas suara tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, suara itu menjadi tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting memperhatikan tatacara mencoblos kertas suara yang benar agar suara anda sah.

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget