"Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: 'Murka-KU menyala terhadap engkau dan terhadap ke dua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang AKU seperti hamba-KU Ayub.' "
Ketika seseorang teman jatuh dalam kesalahan dan dosa, seringkali kita 'berusaha' menjadi pendamping untuk dirinya. Namun Pendampingan yang diberikan seringkali salah dan hasilnya gagal. Itu terlihat ketika Elifas dan kedua temannya berusaha memberikan 'pastoral' kepada Ayub, namun bukannya membuat dan menimbulkan damai sejahtera, tapi yang terjadi murka Allah menyala-nyala terhadap mereka.
Di mana Kesalahannya?
Karena mereka TIDAK BERKATA BENAR tentang Allah. Mereka tahu tentang Allah, tapi mereka Tidak berkata benar tentang Allah. Mereka lebih cenderung menghakimi.
Bagaimana dengan kita selaku orang percaya. Apakah kita seorang pelayan Tuhan (apapun kedudukan kita). Sudahkan kita berkata benar tentang Allah? Atau justru ada yang dikecewakan oleh karena PSTORAL kita YANG GAGAL? Berkatalah yang benar tentang Allahmu, timbulkanlah dalam hati setiap orang, Damai Sejahtera Allah. **Yakobus Dapa Toda, S.S.
Posting Komentar