Pembatasan Kelahiran: Solusi Untuk Kemiskinan Di Negara-negara Dunia Ke-3?

Sebuah Telaahan Sosiologis, Antropologis, Filosofis dan Teolgis Terhadap Argumen Pro dan Contra

Dua anak saja, CUKUP! Demikianlah adagium yang sering kita dengar, terutama dalam upaya-upaya mensosialisasikan Program Keluarga Berencana. Kita tidak bisa serta-merta menerima adagium ini sebagai sebuah kebenaran. Kita butuh pembanding, sekurang-kurangnya kita harus melihat dari berbagai sudut pandang. Dengan pembanding-pembanding ini, kita bisa mengatakan bahwa ternyata ini salah, atau ternyata itu benar. Berikut ini kami menuliskan resensi buku yang sangat bagus untuk kita gunakan sebagai pembanding opini, dan bila perlu membantu kita untuk memutuskan sesuatu dengan baik.

Buku ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai problematika kependudukan yang dihadapi oleh dunia ke-3 beserta persoalan-persoalan yang muncul. Persoalan kependudukan tidak bisa direduksi hanya kepada persoalan jumlah atau angka yang seringkali dipakai sebagai alat pembenaran atau justifikasi untuk kebijakan kependudukan oleh pemerintah dunia ke-3.

Persoalan kependudukan terkait erat dengan pelbagai faktor: pendidikan, kesehatan, budaya, emansipasi antara pria dan wanita, warisan kebijakan kolonialisme, politik global serta kepentingan ekonomi negara-negara maju yang secara langsung maupun tidak langsung ikut berperan dalam memunculkan persoalan kependudukan. Berhadapan dengan persoalan yang demikian kompleks itu, apakah dirasa cukup hanya menggunakan pendekatan angka/jumlah, dalam pengertian asal saja jumlah kelahiran bisa ditekan - yang berarti jumlah penduduk makin berkutrang - maka kemakmuran akan terwujud? Apakah semudah itu persoalannya? Itulah pendekatan yang selama ini dianut oleh pemerintah dunia ke-3 dan didukung oleh pemerintah dunia maju yang sangat berkepentingan untuk penyediaan sumber bahan mentah (raw materials) bagi lokomotif industri mereka.

Buku ini hadir dengan pendekatan yang komprehensif dan mengajak pembaca untuk melihat persoalan kependudukan dari sudut pandang yang lebih luas, yang lebih manusiawi dan lebih dapat dipertanggungjawabkan secara antropologis, sosiologis, teologis, maupun moral. Kemiskinan tidak serta merta sebagai akibat langsung dari pertumbuhan jumlah penduduk. Ada begitu banyak faktor yang ikut berperan yang baik secara langsung atau tidak yang ikut menciptakan kemiskinan. Ketidakadilan dalam distribusi kekayaaan alam dan poltik perdagangan yang hanya menguntungkan negara-negara maju adalah faktor-faktor real yang mendukung terjadinya kemisiknan di negara-negara dunia ke-3. Karena itu pendekatan sepihak dengan menekan tingkat pertumbuhan penduduk bukanlah solusi yang tepat terhadap kemisiknan.

Pendekatan yang diambil harus bersifat integral dengan memperhatikan semua faktor yang “terlibat” dalam proses kemisikinan itu. Buku ini memberikan wawasan yang komprehensif mengenai problematika kependudukan dengan pendekatan yang bersifat integral dan lintas dispilin ilmu. Kehadiran buku ini diharapkan dapat membuka wawasan baru dan memberikan solusi alternatif bagi para pemangku kekuasaan dalam menentukan kebijakan kependudukan di negara Indonesia; karena itu, buku ini layak untuk dibaca oleh para akademisi, doesn, mahasiswa, para pengambil keputusan yang berkecimpung dalam persoalan kependudukan dan pengentasan kemiskinan.**Redaksi.

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget